Internet lemot sering membuat kamu marah? Tahukah kamu, internet lemot sekarang jadi sumber stres terbesar masyarakat modern. Yuk cek kebenarannya.
sumber gambar: Edited from Canva.
Kamu pernah merasa sangat marah ketika menghadapi koneksi internet lemot? Tenang, itu berarti kamu bukan satu-satunya yang mengalami hal itu. Riset mengatakan, bahwa internet lemot kini menjadi salah satu sumber terbesar stres masyarakat modern.
Kebutuhan yang tinggi pada internet membuat masyarakat modern sangat bergantung pada akses internet. Apalagi sejak pandemi, semua orang terpaksa untuk tidak bertemu dan harus beraktivitas dari rumah. Mari kita cek apakah internet lemot bisa menjadi stresor atau pemicu stres?
Penelitian Terkait Internet Lemot Sebagai Sumber Stres
Pada tahun 2016, Ericsson, sebuah perusahaan teknologi asal Swedia melakukan sebuah penelitian terkait hal ini. Melalui ConsumerLab nya, Ericsson mempublikasikan sebuah riset bertajuk “ The Stress of Streaming Delay”. [¹]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lambatnya internet kepada pengguna. Dengan menggunakan pendekatan studi neurosains, peneliti memantau aktivitas otak, gerakan mata, dan nadi.
Sebanyak 30 sukarelawan berusia 18–52 tahun di Copenhagen, Denmark terpilih secara acak dari panel pengguna online yang ada. Peneliti melengkapi peserta dengan pengukur denyut nadi dan kacamata pelacak mata, serta headset elektroda EEG untuk merekam aktivitas otak.
Mereka diminta untuk menyelesaikan 18 tugas dalam jangka waktu 20 menit. Tugas tersebut berupa menavigasi melalui artikel berita pada halaman web dan video YouTube yang diatur dengan berbagai penundaan yang telah ditentukan.
Kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan tingkat gangguan jaringan yang berbeda. Tanpa gangguan jaringan sama sekali, dengan gangguan jaringan tingkat menengah, sekitar 2 detik waktu jeda. Terakhir dengan penundaan tinggi, sekitar 6 detik waktu jeda.
Selama proses pemantauan terjadi, tidak ada responden yang tahu mereka akan dikenakan penundaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penundaan streaming video meningkatkan detak jantung hingga 38 persen. Pada kelompok pertama, terjadi peningkatan stres sebesar 13% meskipun tidak terjadi jeda pada jaringan internet.
Pada kelompok kedua, terjadi peningkatan stres dibanding kelompok pertama, sebesar 16%. Ketika video diputar dan terjadi jeda, terjadi peningkatan stres pada kelompok kedua, sebesar 15% menjadi 31 %.
Sementara untuk kelompok 3, terjadi peningkatan stres sebesar 19%. Ketika video mereka putar lalu terjadi jeda, stres meningkat hingga 15% menjadi 34%.
Perbandingan Level Stres dengan Berbagai Pemicu
Masih pada penelitian yang sama, Ericsson juga membandingkan level stres dengan berbagai faktor pemicu. Pada grafik di atas, menunjukkan bahwa stres akibat koneksi internet yang lambat bahkan lebih tinggi daripada saat menonton film horor. Sebanding dengan stres saat akan mengerjakan soal matematika.
Pengaruh Kecanduan Internet Stres dan Gangguan Kecemasan
Tidak hanya koneksi internet yang lambat, kecanduan internet juga dapat menyebabkan stres. Selain itu, juga berpengaruh besar pada depresi, gangguan kecemasan, bahkan kesepian.
Mahasiswa dari UIPSUR (Universitas Indonesia International Psychology Symposium for Undergraduate Research) [²]telah melakukan penelitian terkait hal ini pada tahun 2017.[³]
Sebanyak 166 mahasiswa sarjana UIN Malang telah terpilih sebagai subjek penelitian. Peneliti meminta peserta untuk mengisi kuesioner, termasuk karakteristik demografis internet yang mereka gunakan.
Seperti perangkat yang mereka gunakan untuk mengakses internet, penyedia yang mereka gunakan, alasan mereka mengakses internet dan sebagainya.
Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa orang dengan kecanduan internet cenderung mengalami depresi, kecemasan, stres, dan kesepian. Jika tidak ditangani, kecanduan internet juga dapat menjadi sumber terbesar stres masyarakat modern di indonesia.
Baca juga: Kebanyakan Online Picu Stress? Berikut Tips Internetan yang Sehat
Kesimpulan
Kecanggihan teknologi dan kondisi pandemi saat ini membuat internet menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat modern. Namun kehadiran internet juga dapat membawa pengaruh negatif, seperti stres.
Penelitian telah menunjukkan bahwa internet lemot ternyata dapat menjadi sumber terbesar stres masyarakat modern. Karenanya, pilihlah jaringan koneksi internet yang lebih cepat, untuk mengurangi munculnya penyebab stres. Kelola stres dengan baik, sehingga tidak membawa pengaruh buruk untuk kehidupan.